new life at architecture UGM part 1

Setelah menjalani satu semester Di arsitektur UGM, banyak hal yang berubah dalam diriku. Sebelumnya aku adalah seorang pelajar yang hidup tanpa motivasi. Bahkan sampai detik aku Di terima Di arsitektur, aku tidak pernah tau apa motivasiku. Aku selalu hidup mengalir seperti air. Tak pernah sekalipun aku mencoba menantang arus. Hanya terbawa sampai negeri antah berantah.
   Yah seperti itulah arsitektur UGM bagiku, sebuah negeri antah berantah. Jangan Kira, Karena aku masuk arsi, berarti aku pandai menggambar, salah besar. Aku memang suka menggambar, tetapi hanya sebatas tokoh komik, Dan itu pun hanya sekedar bisa. Padahal pada awal semester, diadakan matrikulasi, sebuah kegiatan yang melatih kami, pada maba, until menggambar bangunan, belajar tentang perspektif, menggambar garis lurus tanpa penggaris Dan masih banyak lagi. Dalam waktu beberapa hari kami Di tuntut untuk menguasai dasar2 menggambar secara arsitektural. Karena dalam waktu dekat kami akan maju ke "Medan perang". Jangan bayangkan kamu akan Di bimbing secara perlahan. Disini kami Di gembleng habis habisan. Kami Di beri tugas untuk membuat GARIS LURUS sepangjang kertas a3 dengan jarak 1 mm. Dan kami harus melakukannya berkali Kali. Setelah itu kami disuruh menggambar objek sederhana, objek tak beraturan sampai akhirnya sebuah rumah. Dan cara belajar menggambar Di sini adalah dengan lngsung mencobanya. Jadi Cara asdos mengajari kami adalah 1. sekarang menggambar benda a. 2. Waktu .... Menit. Jadi kita yang tak terbiasa menggambar akan benar2 kelabakan.
   Dan saat semua itu berakhir, dimulailah sebuah gemblengan yang baru... Bernama TPKAD.

what's wrong?

I have wings
But I can't fly
I have foot
But I can't run
I have ears
But I can't hear
I have mouth
But I can't speak
I have eyes
But I can't see
I can't see what's wrong with them
Or
I can't see what's wrong with me...

Di balik sebuah derita



Setelah secara resmi menjadi mahasiswa di Universitas Gajah Mada (UGM) setiap mahasiswa baru diharuskan mengikuti kegiatan PPSMB. Bagi sebagian besar Maba tentu kegiatan ini sangat merepotkan. Banyak tugas yang harus dikerjakan dan banyak benda-benda yang harus dipersiapkan.dan semua itu tidak bisa diselesaikan hanya dalam beberapa jam. Bayangkan saja, bahkan sebalum kegiatan PPSMB dimulai, tugas yang menumpuk sudah disodorkan pada setiap Maba, baik itu tugas individu maupun kelompok. Banyaknya tugas yang ada tentu membuat setiap Maba kehilangan kesempatannya untuk menikmati liburan lebih lama lagi. Untuk tugas individu setiap Maba bisa mengerjakannya dari jauh-jauh hari, tetapi untuk tugas yang melibatkan kelompok, hanya bisa dikerjakan saat kelompok sudah dibagikan, padahal kelompok baru dibagi tak lama sebelum hari pertama kegiatan PPSMB. Tentu itu akan membuat para Maba kerepotan.
Tetapi, dibalik semua derita itu, selalu ada manfaat yang didapatkan. Dengan banyaknya tugas yang diberikan, akan melatih Maba untuk menjadi rajin dan lebih baik dalam manajemen waktu. Karena tanpa manajemen waktu yang baik, tentu tugas-tugas itu tidak akan selesai tepat waktu. Manajemen waktu yang baik sangat dipelukan untuk dapat menyelesaikan pekerjaan dengan deadline sempit. Sehingga dengan berlatih memanejemen waktu kita dengan baik dalam kegiatan PPSMB, kedepannya baik itu dalam kegiatan kuliah maupun dalam dunia kerja kita akan dapat menyelesaikan setiap pekerjaan sesui deadline.
Dan untuk tugas yang melibatkan kelompok tentu akan melatih kita dalam hal teamwork. Bekera dalm kelompok tidaklah semudah yang dibayangkan. Para Maba diharuskan berkoordinasi dengan Maba lain yang sebagian besar tidak mereka kenal, tentu ini bukanlah perkara mudah. Terlebih tugas yang harus dikerjakan tidaklah mudah tetapi memerlukan ketelitian. Dalam kurun waktu yang sangat sempit setiap kelompok diharuskan menyelesaikan tugas-tugas yang melibatkan seluruh anggotanya. Sehingga, tanpa kesadaran dari setiap anggotanya tentu sulit untuk menyelesaikannya. Maka dari itu, dalam kegiatan PPSMB inilah kita dilatih untuk benar-benar bekerja dalam tim. Hal itu tentu sangat diperlukan dalam dunia kerja kedepannya. Kerena dalam dunia kerja, hampir setiap pekerjaannya melibatkan seoranglain, sehingga tanpa kerjasama yang baik dan kesatuan dalam sebuah tim, pekerjaan yang dikerjakan akan sulit terselesaikan.

Sebuah Benda, Sebuah Tempat

Sebuah benda, 

Beralas kotak
Beratap kotak,
Tempat kami bernaung,
Ketika kami mencoba memahami,
Goresan tinta dan makna kata-kata
Ketika kami, bersama
Saling memberi dan menerima
Sebuah benda yang selalu penuh suara
Bisik-bisik yang terus meningkat frekuensinya,
Berubah menjadi seruan dan suara tawa
Tempat kami berjumpa
Untuk pertama, dengan tanda tanya
Dan berakhir dengan rintik air mata
Bukan perjalanan singkat,
Tapi tidak juga bisa disebut panjang
Karena persimpangan ada di depan
Memaksa kita untuk memilih
Melangkah dengan kaki masing-masing
meraih apa yang ingin diraih
Dan jika kita berada di persimpanagn yang menyatu
Kita akan kembali bercerita 
tentang tentang tempat itu
Dan segala cerita yang mewarnainya
Semua cahaya dan bayangan 
Semua tangan tak terlihat
yang mengantar kita sampai saat ini.

Penyesalan

Penyesalan dan rasa sakit, sering kali terus menghantui kita. Merayap bersama tiap bayangan hitam tubuh.
Menjadikan hitam menjadi lebih dan lebih gelap lagi.  Memerangkap setiap jiwa ke dalam penjara gelap tanpa cahaya. Sebongkah jiwa yang berat namun rapuh. Seakan kuat karena kegelapan tapi sebenarnya mudah tersapu oleh waktu yang berjalan. Siapa sangka kegelapan itu selalu bersemayam dalam tubuh kita. Mengintai, mencari kesempatan yang tepat untuk menarik kita. Mendekatkan kita pada tepi jurang. Rasa penyesalan itu perlahan-lahan merapatkan barisan. Menumpuk menjadi sebuah dinding tebal yang menahan kita untuk meraih cahaya kebebasan. Membutakan mata, hati juga pikiran. Menjadikan kita manusia kosong. Membuat kita memaki semua yang ada di dunia ini. Baik, salah, semua sama saja. tak akan ada yang dapat berubah. Seakan akan semua selalu salah. Semua dapat menjadi benar hanya saja waktunya tidak benar. Tapi apa waktu yang bersalah? Mengapa tidak menyesuaikan dengan waktu? Tapi apabila waktu sudah tepat, apa benar ini yang paling benar? Pertanyaan demi pertanyaan bermunculan terus mendorang keluar dari tiap sel-sel pemikiran. Mempercepat kecepatan pertanyaan yang berputar tak beraturan dalam tubuh yang kosong ini. Setiap pertanyaan saling menyinggung, bersilangan bahkan bertumbukan. Membentur setiap nalar, dan memunculkan puluhan tanda tanya baru. Menciptakan kepenatan, membuat tekanan yang terus bertambah. Menjadikan tubuh ini lelah dengan semuanya. Sampai suatu saat, tidak sanggup lagi menanggung semua itu. Menyerah, kalah oleh diri sendiri. Dan akhirnya layu dalam kesunyian, merayap masuk dalam kegelapan.

Positif dan Negatif

segalanya yg berlebihan, memang tidak baik
tapi yang kekurangan pun, juga tidak baik
yang baik memang sekedar cukup,
tapi tak semua sanggup menakar dengan cukup
keseimbangan antar positif dan negatif
padahal orang cenderung mengabaikan sepihak
keburukan selalu di cap negatif
sehingga seringkali di hindari
sehingga seringkali orang lebih memilih apa yg mereka anggap baik
dalam menakar,
agar sempurna kita harus menyartakan keduanya
membagi secara adil
bukan hanya memasukkan hal positif,
tapi sertakan pula hal negatif
hal baik tak akan terasa baik 
tanpa adanya peran dari hal negatif
segalanya saling melengkapi
agar dapat tercipta keseimbangan dan harmonisasi
konsep ini sudah ada sejak lama
tapi karena ego, kita lupa segalanya
kita berpura-pura buta dan tuli di hadapan kenyataan
kita tak pernah mau menerima 
kita hanya mengakui kebaikan
tanpa mau merasakan kepedihan
dan dalam usaha kita untuk menyingkirkan keburukan
tanpa kita sadari
perlahan-lahan kita mulai berubah
kita bermetamorfosa
kita menjelma menjadi keburukan itu sendiri
dengan wajah bertopeng
kita seakan-akan tersenyum
padahal sesungguhnya kita sedang mengumpat
kita menjadi manusia munafik
karena ego untuk mendapatkan kebaikan
dan ketika kita tersadar
maka keburukanlah yang akan disalahkan
tanpa mau melihat ke dalam cermin
siapa sesungguhnya sosok dari keburukan itu

Cinta


Cinta, sebuah kata yang sakral maknanya
Ada yang mengatakan cinta itu buta,
Apa iya? Buktinya ada orang yang mengabaikan cintanya
Ada yang bilang cinta itu bahagia
Benarkah? Lantas mengapa banyak orang terluka karenanya,
Ada pula yang berrkata cinta itu mengandung luka
Lalu, mengapa orang-orang masih mncari cinta, jika nantinya hanya akan terluka
Cinta, sebuah kata yang hanya terdiri dari empat huruf
sederhana, tapi siapakah yang benar-benar memahaminya?
Tak seorang pun, karena cinta bagai pedang ber mata dua
Merupakan keseimbangan, antara baik dan buruk
Hanya dari luka, kita dapat menghargai kebahagiaan
Hanya dari rindu, kita dapat merasakan syukur saat berjumpa
Hanya dari kesendirian dan rasa cemburulah kita tahu akan makna seseorang
Dari pertikaian, kita belajar untuk memaafkan
Dari perbedaan kita belajar untuk memahami
Meski menyakitkan itulah cinta
Walau membahagiakan tapi penuh luka lara
Segalanya tergabung, menciptakan suatu  keseimbangan
Yang membuat kita dapat mensyukuri setiap detik yang berlalu
Meski itu menyenangkan, meski itu menyedihkan
Cinta, itulah cinta


Welcome!

Selamat Datang di Catatan kecil ku...

About this blog

Catatan kecil tentang diriku, dan kehidupanku

aku adalah

yogyakarta, DIY, Indonesia
seseorang yang sedang berusaha menikmati hidup dengan positif

Pengikut

Diberdayakan oleh Blogger.